MARUNDA
JAKARTA UTARA
WISATA DI PESISIR MARUNDA JAKARTA UTARA
- MASJID AL ALAM
- RUMAH SI PITUNG
- PESISIR PANTAI MARUNDA
Megajak masyarakat JAKARTA UTARA bersama sama kita membangun PELESTARIANNYA ...
Jakarta tak hanya memiliki banyak pusat perbelanjaan, namun juga
memiliki berbagai wisata heritage yang unik dan menarik. Salah satunya
adalah Rumah Si Pitung. Obyek wisata sejarah dan budaya ini terletak di
Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara. Berdasarkan peraturan Daerah
Khusus Ibukota Jakarta No. 9 tahun 1999, Rumah Si Pitung telah
ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
Rumah Si Pitung pun
bukanlah rumah gaya Betawi, namun berbentuk rumah panggung dengan gaya
arsitektur Bugis, yang sesuai dengan kondisi wilayah pesisir Jakarta
yang sering mengalami rob akibat air pasang. Walaupun diberi nama “Rumah
Si Pitung”, namun sejatinya bangunan ini bukan rumah kelahiran atau
milik keluarga Pitung, jawara Betawi yang terkenal dengan perjuangannya
melawan penguasa Hindia Belanda. Rumah p anggung di atas lahan seluas 700
meter persegi ini sebenarnya milik Haji Syafiuddin, seorang pengusaha
“sero”. Menurut kisah turun temurun yang dipercaya oleh masyarakat
setempat, rumah ini pernah dirampok oleh Pitung.
Rumah ini
diperkirakan telah berdiri pada awal abad ke-19. Ketika saya mendekati
rumah tersebut, terlihat bahwa rumah kayu berwarna merah delima dengan
ukuran 15 meter x 15 meter ini ditopang oleh 40 buah tiang setinggi 2
meter. Untuk mempertahankan rumah ini dari ancaman banjir rob (mengingat
letaknya hanya berjarak 50 meter dari bibir pantai), maka bangunan ini
diletakkan di atas landasan beton setinggi 50 cm.
Dari luar
terlihat bahwa rumah ini memiliki 2 buah beranda di sisi depan dan di
belakang rumah yang dilengkapi dengan tangga, 4 buah pintu, dan 10 buah
jendela.
Saya kemudian naik tangga di bagian depan rumah.
Setelah mengisi buku tamu dan mendapatkan brosur mengenai sejarah rumah
ini, saya mulai melihat-lihat bagian dalam rumah. Rumah ini pernah
direnovasi beberapa kali, dengan renovasi terakhir pada tahun 2010. Di
dalam rumah terdapat beberapa perabot gaya Betawi, seperti kursi tamu,
tempat tidur, meja rias, peralatan dapur, dan permainan congklak. Namun
demikian, perabot ini bukan merupakan benda asli dari Rumah Si Pitung,
melainkan sumbangan dari berbagai pihak.
Di dinding rumah
terdapat panel yang memuat kisah si Pitung, yang dikutip dari artikel
“Si Pitung, Perampok atau Pemberontak” yang ditulis oleh Ridwan Saidi
dan dimuat di Majalah Tani pada tahun 2009. Saat ini di bagian dalam
rumah sudah dipasangi listrik, sehingga mengurangi kesan angker.
Untuk mencapai Rumah Si Pitung tidaklah sulit
Anda bisa menggunakan
angkot jurusan Marunda, kemudian turun di depan kampus Sekolah Tinggi
Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jl. Marunda Makmur. Dari kampus STIP,
telusuri jalan kecil di samping kampus menuju arah pantai. Kurang lebih
300 meter dari jalan raya, di sisi kanan terdapat tanah lapang dengan
warung-warung kecil. Tanah lapang ini bisa digunakan untuk parkir
kendaraan (jika membawa kendaraan sendiri).
Lanjutkan
perjalanan dengan berjalan kaki melewati jembatan beton yang melintas di
atas sungai Blencong. Kurang lebih 300 meter dari jembatan tersebut,
Anda akan melihat sebuah rumah panggung berwarna merah di dalam lahan
yang diberi pagar, itulah Rumah Si Pitung.
MASYARAKAT JAKARTA UTARA DAN MASYARAKAT MARUNDA
bersatu untuk melestarikan
WISATA DI PESISIR MARUNDA JAKARTA UTARA
Ocamp Rahmat
Perajin souvenir
jl, BETING SAWAH 2 RT 015 / 009 NO 16
KELURAHAN SEMPER BARAT - KECAMATAN CILINCING
JAKARTA UTARA